Tak Sampai Di Sini, Tak Bergegas Pagi, Pepohon Mati
Tak apa jadi kerikil
Tak perlu susah pena membayang warna-warni jalan Prambanan
Sepanjang malam tubuhku remang
Bilamana tarian Arwana berputar dan berpijar
Seperti katak
Aku ingin melompat
Menujumu bersama gemericik hujan yang tiba-tiba hilang
Aku masih harus menunggu
Di pasang gelombang berujung putih
Pada kesepian bangku jalanan
Yang sebentar gerimis, sebentar cemas
Karena rerumput selalu pulang lebih awal
Arjuna...
Gendis sungguh bukan penghias pesta
Sepanjang jalan lampu-lampu tak lagi bicara
Gincu telah pudar
Aroma anggur tak berpendar
Tak sampai disini
Tak bergegas pagi
Pepohon mati
Tak perlu susah pena membayang warna-warni jalan Prambanan
Sepanjang malam tubuhku remang
Bilamana tarian Arwana berputar dan berpijar
Seperti katak
Aku ingin melompat
Menujumu bersama gemericik hujan yang tiba-tiba hilang
Aku masih harus menunggu
Di pasang gelombang berujung putih
Pada kesepian bangku jalanan
Yang sebentar gerimis, sebentar cemas
Karena rerumput selalu pulang lebih awal
Arjuna...
Gendis sungguh bukan penghias pesta
Sepanjang jalan lampu-lampu tak lagi bicara
Gincu telah pudar
Aroma anggur tak berpendar
Tak sampai disini
Tak bergegas pagi
Pepohon mati
Komentar
Posting Komentar